Kamis, 23 April 2015

Psikologi Pendidikan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



 






Disusun oleh   :
Nama : Subekha (11140163000059)
Kelas : Fisika 2b                     


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015



1.      Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan , mungkin tak asing lagi kita dengar. Psikologi pendidikan sangatlah perlu dipelajai oleh para calon guru untuk kepentingan muridnya. Sebelum membahas lebih jauh, mari kita lihat pengertian pendidikan menurut beberapa tokoh :
a.       William James. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar Pikologinya yang pertama, principles of psychology ( 1890 ), Wiiliam James ( 1842 – 1910 ) memberikan serangkaian kulaih yang bertajuk “ Talks to Teacher “ ( James , 1899/1993 ). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperiment psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif . dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna mengingkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.
b.      John Dewey. Tokoh besar yang kedua dalam membentuk psikologi pendidikan adalah John Dewey ( 1859 – 1952 ). Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS di Universitas Chicago , pada tahun 1894. Kemudian di Colombia University , dia melanjutkan karya inovatifnya tersebut. Pertama , dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif ( active learner ) . sebelum Dewey mengemukakan pandangan ini, ada keyakinan bahwa anak – anak mestinya duduk diam di kursi mereka dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya Dewey percaya bahwa anak – anak akan belajar dengan baik jika mereka aktif. Kedua, dari Dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan kepada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak – anak seharusnya tidak hanya mendapatkan pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari juga cara berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Ketiga , dari Dewey kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya. Cita – cita demokratis ini pada masa pertengahan abad ke 19 belum muncul, sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagian kecil anak, terutama anak keluarga kaya.
c.       E.L Thorndike. Perintis ketiga adalah E.L Thorndike ( 1874 – 1949 ),yang memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar – dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah ( Beatty,1998 ). Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran ( O’Donnell dan Levin, 2001 ).
Nah dari pendapat para tokoh di atas adalah yang paling disukai adalah pendapat dari John Dewey yang mengatakan “Pertama , dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif ( active learner ) . Kedua, dari Dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan kepada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga , dari Dewey kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya .” pendapat Dewey yang pertama adalah anak sebagai pembelajar aktif, karena kalau para siswa hanya duduk saja dan mendengarkan tidak aka nada respon dari siswanya. Dan itu menunjukan cara pembelajaran yang pasif dan kalau siswa hanya dipaksa untuk mendengarkan saja tanpa berpendapat si anak tidak akan belajar mengemukakan pendapat dan tidak belajar untuk berinteraksi dengan baik, selain itu juga jika kelas itu pasif maka akan menimbulkan kebosanan para siswa dan malah akan menimbulkan kemalasan dalam belajar. Pendapat Dewey yang kedua adalah beradaptasi dengan lingkungan, karena untuk nyaman dengan pelajarannya maka harus nyaman dengan lingkungannya. Salah satunya adalah belajar beradaptasi. Pendapat Dewey yang ketiga adalah semua anak berhak atas pendidikan yang layak, yaitu dengan cara tidak membeda- bedakan antara yang kaya dan yang miskin. Semua mendapat perlakuan yang sama dalam mendapatkan pendidikan.
2.      Manfaat dari Psikologi Pendidikan
Setelah kita mengetahui pengertian psikologi pendidikan, kita bisa tahu manfaat dari psikologi pendidikan. Manfaat dari Psikologi Pendidikan sangatlah banyak salah satunya adalah untuk keahlian kita sebagai pengajar ( guru ), selain itu psikologi pendidikan berguna pula kalau kita mempunyai anak sendiri , kita dapat mengetahui karakter anak kita, jadi selain mempraktikan di kelas, ilmu tersebut dapat pula direalisasikan untuk anak kita kelak. Tokoh pertama yang membuka mata dunia untuk melihat dan memerlakukan anak sebagai anak, bahwa anak itu lain draipada orang dewasa,namun manusia penuh sebagai individu ialah JJ Rousseau ( 1712 – 1778 ). Dalam bukunya yang terkenal Emile ia menguraikan fase – fase perkembangan anak, dari kecil sampai dewasa, perubahan – perubahan yang terjadi pada anak yang menuntut perlakuan sesuai dengan sifat perkembangannya.
3.      Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran untuk psikologi pendidikan yang paling efektif menurut saya , adalah dengan cara praktik langsung ke lapangan. Misalnya mengadakan observasi ke sekolah langsung untuk mengamamati langsung karakter si anak didik. Karena dengan cara praktik langsung kita jadi terbiasa untuk mengamati si siswa. Selain itu kita jua menjadi terbiasa untuk bersosialisasi langsung kepada peserta didik untuk memahami karakter dan sifat si anak didik. Dengan memahami karakter seseorang kita bisa tahu cara apa yang paling baik untuk mengarahkan minat dan bakat seseorang. Praktik langsung merupakan cara yang paling baik dalam belajar, tetapi metode belajar di kelas pun tidak bisa di abaikan. Peran di dalam kelas pun sangat menunjang pula untuk belajar. Tetapi mungkin dirubah cara  penyampainnya. Mungkin dengan menanyakan pengalaman baik dan buruk siswa selama masa pendidika. Dengan belajar dari pengalaman, maka sang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya, dan dirubah dengan metode yang paling mereka sukai.

4.      Pertumbuhan dan Perkembangan
Setelah memahami metode pembelajaran yang baik dalam kelas, pertumbuhan dan perkembangan si anak didik pun sangat penting. Semakin banyak kita tahu tentang perkembangan anak maka semakin banyak pemahaman kita tentang cara yang tepat untuk mengajari mereka. Perkembangan adalah suatu perubahan , perubahan ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa . secara tekhnis perubahan itu biasanya disebut proses . hal yang menyenangkan dalam belajar pertumbuhan dan perkembangan adalah : pada pertumbuhan mungkin dari kondisi biologis sang anak yaitu proses perubahan fisik seperti pertambahan umur, pertambahan gigi , penambahan tinggi dan lain sebagainya yang bersifat fisik. Tetapi jika pada perkembangan bisa dilihat dari cara berfikir si anak yang mengalami perkembangan cara memecahkan masalah. Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Beberapa penambahan ukuran otak juga disebabkan oleh myelination sebuah proses dimana banyak sel otak dan system saraf diselimuti oleh lapisan – lapisan sel lemak yang bersekat – sekat. Ini menambah kecepatan arus informasi di dalam system saraf. Myelination dalam area otak yang penting dalam memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir masa sekolah dasar ( Tanner, 1978 ). Bagi pengajaran, hal ini berimplikasi bahwa anak – anak di usia balita akan sulit memfokuskan perhatian dan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lama, tetapi perhatian mereka akan semakin kuat saat mereka memasuki sekolah dasar.
5.      Teori belajar ( Ivan Pavlov )
Salah satu teori belajar adalah Behavioral. Behavioral adalah menekankan arti penting dari bagaimana anak membuat hubungan antara pengalaman dan perilaku.
Menurut Ivan Pavlov : pada awal 1900 an, Psikologi Rusia ini tertarik pada cara tubuh mencerna makanan. Dalam eksperiment nya, dia secara rutin meletakan bubur dagung di depan mulut anjing, yang menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Anjing itu berliaur pada saat merespons sejumlah stimuli yang diasosiasikan dengan makanan , seperti ketika ia melihat piring makanan tiba. Pavlov menyadari bahwa asosiasi terhadap penglihatan dan suara dengan makanan ini merupakan tipe pembelajaran yang penting, yang kemudian dikenal sebagai pengkondisian klasik ( Classical conditioning ). Dengan eksperiment Pavlov ini dapat di ambil kesimpulan bahwa belajar adalah sebuah proses pembiasaan yang terjadi secara terus menerus. Dan juga sebuah pengalaman dari peserta didik. Pengalaman dan pembiasaan yang sudah terekam. Pavlov ini menggunakan teori SR yaitu Stimulus dan Respons. Di sini terjadi proses belajar mengajar . anjing dapat diajar mengeluarkan air liur dengan cara pembiasaan. Mungkin cara belajar ini pun sering diterapkan dalam kehidupan sehari – hari seperti : jika lampu merah maka mobil berhenti, lalu jika di sekolah pada saat bel berbunyi maka para siswa – siswi memasuki kelas.
6.      Teori Multiple Intelligences
Intellegency adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada dan belajar dari, pengalaman hidup sehari – hari .
Intellegency yang siap dikembangkan :
a.       Keahlian Verbal : kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna ( penulis , wartawan , pembicara )
b.      Keahlian matematika : kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika ( ilmuan , Insyinyur , akuntan )
c.       Keahlian spasial : kemampuan untuk berpikir tiga dimensi ( arsitek , perupa , pelaut )
d.      Keahlian tubuh kinestetik : kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal – hal fisik ( ahli bedah , pengrajin , penari , atlet )
e.       Keahlian music : sensitive terhadap nada , melodi , irama , dan suara ( composer , musisi , dan pendengar yang sensitive )
f.        Keahlian intrapersonal : kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupannya dirinya secara efektif ( teolog , psikolog )
g.       Keahlian interpersonal : kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain ( guru teladan, professional kesehatan mental )
h.      Keahlian naturalis : kemampuan untuk mengamati pola – pola di alam dan memahami system alam dan system buatan manusia ( petani , ahli botani , ahli ekologi , ahli tanah )
Kemampuan yang saya miliki adalah keahlian interpersonal yaitu kemamouan memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Karena saya adalah tipe orang yang suka dengan organisasi dan berhubungan dengan orang banyak. Cara mengembangkannya adalah dengan mengikuti organisasi, karena di dalam organisasi tersebut kita dapat belajar mengemukakan pendapat dan dapat belajar berkomunikasi dengan orang luas.
7.      Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat , arah , dan kegigihan perilaku. Artinya , perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.
a.       Motivasi Eksternal
Motivasi Eksternal adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain untuk mencapai tujuan . motivasi eksternal sering dipengaruhi oleh intensif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Atau bisa juga motivasi yang berasal dari luar yang dapat membuat kita lebih semangat dalam belajar.
b.      Motivasi Internal
Motivasi Internal adalah untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Intinya adalah motovasi yang ada dalam diri kita sendiri.
Motivasi yang mempengaruhi saya dalam belajar adalah kedua motivasi di atas, yaitu Internal dan Eksternal. Karena kedua motivasi di atas sangat mempenagaruhi dan saling berkaitan. Memang paling susah untuk memotivasi diri sendiri, tetapi justru motivasi dari dalam diri sendiri itulah yang paling ampuh. Selain itu motivasi eksternal datangnya seperti dari sahabat dan orang – orang terdekat. Itulah fungsinya mempunyai sahabat. Jika kita jatuh ada seseorang yang dapat membangunkan kita kembali dengan motivasi yang dia berikan.
8.      Teori Belajar
a.       Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan prosese mental. Perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan bisa dilihat secara langsung.
b.      Proses mental adalah pikiran dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat orang lain.
c.       Pembelajaran Asosiatif yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait.
d.      Kognitif adalah penekanan pada interaksi factor perilaku , lingkungan dan orang ( kognitif ) sebagai determinan pembelajaran.
Yang pantas di pakai di kelas adalah teori belajar Asosiatif yaitu yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait. Dengan mengaitkan kedua hal maka akan tambah mudah menghafal dan mengaplikasikannya. Misalkan ilmu yang kita dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari.
9.      Ciri – ciri yang beraliran Behaviorisme
Seperti pada teori SR yaitu Stimulus dan Respons, seorang guru Behaviorisme memiliki cara yaitu : dengan cara menghukum anak yang nilai ujiannya kurang bagus. Dengan begitu si anak akan merasa bersalah dan akan berusaha lebih giat lagi agar nilainya bagus dan tiidak diberikan hukuman oleh sang guru. Stimulusnya adalah hukuman dari sang guru membuat Respons dari anak agar belajar lebih giat lagi.
10.  Ciri – ciri yang beraliran Humanis
Seorang guru yang humanis adalah yang mau berbaur dengan para muridnya. Misalnya sebelum memasuki pelajaran, sang guru menanyakan keadaan para muridnya dahulu. Menanyakan tentang hal – hal yang berhubungan dengan belajar si anak. Sehingga guru inilah yang mampu mamahami karakter si anak.






Daftar Pustaka
Suryabrata, Sumadi.1984.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.
Santrock,John.2010.Psikologi Pendidikan.Jakarta.PT Fajar Interpratama Offset.

Nasution, S. 2011. Asas – Asas Kurikulum. Jakarta. PT Bumi Aksara