Minggu, 31 Mei 2015

kreativitas



Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai , dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya; kepada peserta didik.
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang ,mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dan karena itu membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu (yaitu mengidentifikasi dan membina) serta memupuk (yaitu mengembangkan dan meningkatkan) bakat tersebut, termasuk dari mereka yang berbakat istimewa atau memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (the gift dan talented).
Renzulli (Munandar, 2004: 6) mengungkapkan bahwa ‘Dulu orang biasanya mengartikan “anak berbakat” sebagai anak yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi. Namun sekarang makin disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi (kecerdasan) melainkan juga kreativitas dan motivasi untuk berprestasi’.
Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan tekhnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya.

“Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89). Selain dari apa yang telah disebutkan diatas, maka untuk memahami pengertian kreativitas, maka Rhodes (Munandar, 1977) mengemukakan bahwa ada beberapa tinjauan yang harus dikaji. Adapun definisi kreativitas itu dapat dikaji melalui the Four P’s of Creativity (Person, Product, Process, and Press).
Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Hal ini dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.
Kretivitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna bagi individu dan atau lingkungan. Lebih jauh diungkapkan oleh Jhon A. Glover (1980) bahwa ada tempat pemberangkatan yang terbaik, yaitu kriteria yang dianggap cukup representatif oleh sebagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan kreativitas. Kriteria yang dimaksudkan adalah sifat kebaruan (novelty) dan kegunaan (utility).
Kreativitas sebagai proses (process) yaitu menyibukkan diri secara kreatif yang menunjukan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir. Para ahli yang merumuskan definisi kreativitas berdasarkan proses, yaitu Spearman (1930) dan Torrance (1974). Spearman (Munandar, 1977) berpendapat bahwa berpikir kreatif pada dasarnya merupakan proses melihat atau menciptakan hubungan antara proses sadar dan dibawah sadar.  
Kreativitas sebagai press, menurut bahasa MacKinnon (Roslnaksky, 1970) situasi yang kreatif, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong penampilan pikiran dan tindakan kreatif.
Akhirnya secara komprehensif kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa (unusual) guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan penyelesaian yang orisinal dan bermanfaat.


1.      Teori Psikoanalisis
Menganggap bahwa proses ketidaksadaran melandasi kreativitas. Kreativitas merupakan manifestasi dari  kondisi psikopatologis.
2.      Teori Assosiasionistik
Memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
3.      Teori Gestalt
Memandang kreativitas sebagai manifestasi dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holistik.
4.      Teori Eksistensial
Mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam. Menurut May (1980), dengan teori eksistensial ini, setiap perilaku kreatif selalu didahului oleh ‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara manusia dengan dunia sekitarnya.
5.      Teori Interpersonal
Menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang mengakui hasil kreativitas. Teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif. Karena nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial.
6.      Teori Trait
Memberikan tempat khusus kepada usaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik utama kreativitas.

Betapa pentingnya pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan ditekankan oleh para wakil rakyat melalui Ketetapan MPR-RI No.11/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara sebagai berikut:
“Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukna jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja” (Departemen Penerangan, 1983:60).
Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif. Oleh karena itu, hendaknya sistem pendidikan dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif-produktif, di samping pemikiran logis dan penalaran.

E. Upaya Membantu Mengembangkan Kreativitas dan Implikasinya Dalam Pendidikan
gambar 1. hasil kreatifitas
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif Torrance (1977) menamakan relasi bantuan dengan istilah “Creative relationship” yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
b. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya tanpa mengalami hambatan.
c. Pembimbing lebih menekan pada proses daripada hasil sehingga pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.
d. Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada anak.
e. Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan anak.
Dedi Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat digunakan untuk membimbing perkembangan anak-anak kreatif, yaitu sebagai berikut :
a. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.
b. Mengakui dan menhargai gagasan-gagasan anak.
c. Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan mewujudkan gagasan-gagasannya.
d. Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir dan bersikap dan bukan malah menghukumnya.

e. Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasannya.

part 2 psikologi pendidikan

Okeh sipp, berlanjut lagi ke pertemuan kita selanjutnya hari ini. Hari ini seperti biasa adalah ice breaking pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.

gambar 1. orang tersenyum

1. bagaimanakah perasaan anda hari ini ?
Okeh sipp, berlanjut lagi ke pertemuan kita selanjutnya hari ini. Hari ini seperti biasa adalah ice breaking pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.
1. bagaimanakah perasaan anda hari ini ? perasaan saya hari ini berbeda dengan kemaren , berbeda pula dengan minggu lalu. Perasaan saya saat ini sangat senang. Karena di awal pertemuan sudah diberi sebuah tontonan yaitu blog – blog yang menarik dari teman – teman saya. Awalnya pun saat berangkat agak BT karena ketinggala kereta. Tetapi sesampainya di kampus semuanya terbayar karena bertemu dengan teman – teman yang baik dan wajah – wajah yang penuh dengan ilmu. Subhanallah....
2. bagaimanakah perasaan anda selama seminggu ini ?
a. sangat senang
b. agak BT
c. aagak sedikit lelah
d. merasa lebih dekat dengan Allah karena selama seminggu kemaren berada di lingkungan pesantren
3. andaikata manusia dilarang tersenyum apa yang akan terjadi ?
jika manusia dilarang tersenyum maka akan terajdi permusuhan dan akan terjadi perseteruan antara yang satu denganyang lainnya.
4. andaikata belajar psikopend tidak dilaksanakan maka apa yang akan terjadi ?
maka kita bisa belajar memahami perasaan anak didik pada saat di kelas. Dan juga jika tidak belajar psikologi pendidikan saya tidak akan aktif di blog saya. Dan mungkin blog saya akan terdapat rumput – rumout ilalang yang tinggi karena tidak digunakan
5. pertanyaan kreatifitas :
a. Andaikata manusia hidup di planet mars apa yang akan terjadi ?
b. Andaikata di dunia ini diciptakan pintu doraemon apa yang akan terjadi ?...........................
c. Andaikata di dunia ini manusia tidak saling bernteraksi satu sama lain, apa yang akan terjadi ?

  perasaan saya hari ini berbeda dengan kemaren , berbeda pula dengan minggu lalu. Perasaan saya saat ini sangat senang. Karena di awal pertemuan sudah diberi sebuah tontonan yaitu blog – blog yang menarik dari teman – teman saya. Awalnya pun saat berangkat agak BT karena ketinggala kereta. Tetapi sesampainya di kampus semuanya terbayar karena bertemu dengan teman – teman yang baik dan wajah – wajah yang penuh dengan ilmu. Subhanallah....
2. bagaimanakah perasaan anda selama seminggu ini ?
a. sangat senang
b. agak BT
c. aagak sedikit lelah
d. merasa lebih dekat dengan Allah karena selama seminggu kemaren berada di lingkungan pesantren
3. andaikata manusia dilarang tersenyum apa yang akan terjadi ?
jika manusia dilarang tersenyum maka akan terajdi permusuhan dan akan terjadi perseteruan antara yang satu denganyang lainnya.
4. andaikata belajar psikopend tidak dilaksanakan maka apa yang akan terjadi ?
maka kita bisa belajar memahami perasaan anak didik pada saat di kelas. Dan juga jika tidak belajar psikologi pendidikan saya tidak akan aktif di blog saya. Dan mungkin blog saya akan terdapat rumput – rumout ilalang yang tinggi karena tidak digunakan
5. pertanyaan kreatifitas :
a. Andaikata manusia hiduo di planet mars apa yang akan terjadi ?
b. Andaikata di dunia ini diciptakan pintu doraemon apa yang akan terjadi ?
c. Andaikata di dunia ini manusia tidak saling bernteraksi satu sama lain, apa yang akan terjadi ?
                                                       gambar 2. pintu doraemon

Minggu, 24 Mei 2015

all about Psikologi pendidikan



Assalamualaikum,,, para teman – teman tercinta, mungkin pada kali ini saya akan memposting sebuah pertanyaan – petanyaan seputar Psikologi pendidikan. Jadi begini teman – teman setiap sebelum memulai mata kuliah psikologi pendidikan sang dosen selalu menanyakan sebuah pertanyaan . yaa bisa dibilang Ice breaking lahh ( enth tulisannya bagaimana ). Pertanyaan akan diulas satu persatu. Disimak yahh teman – teman . Moga bermanfaat ;
BAG 1
1.      Bagaimanakah suasana perasaan kalian pada hari ini ?
Hari in saya sangat senang, tapi agak sedikit bad mod , sedikit ngantuk juga , mungkin lelah dan cape pula soalnya pagi tadi di kereta lumayan penuh pake BANGET dan gak bisa duduk , terus agal sedikit  sensitif karena biasa lah wanita ada agenda bulanan , senang bisa bertemu dengan teman – teman yang giat menuntut ilmu , bingung juga tapi entah membingungkan apa ? dan sedang memikirkan sesuatu tapi entah apa ?
                                 G.1 gambar orang yang sedang bingung entah memikirkan apa
2.      Bisakah anda memikirkan suasana perasaan anda selama hari – hari kemarin ?
Bisa, saya selalu memikirkan bagaimana keadaan saya di masa depan. Perasaannya adalah cemas , bingung. Tappi saya adalah orang yang sangat ceria jika di depan orang banyak. Saya cenderung untuk menyembunyikan perasaan sedih saya di depan orang dengan selalu bersikap selalu ceria. Tetapi kalau sudah  berada di puncak kesedihan, saya tidak bisa menyembunyikannya.
BAG 2
1.      a. Andaikan anda dilarang tersenyum, maka apa yang akan terjadi ?
jika orang di dunia ini dilarang tersenyum maka yang akan terjadi adalah akan kehilangan rasa kebahagiaan dan tidak ada rasa senang dalam diri orang tersebut. Selain itu juga tidak bisa melakukan ibadah terkecil yaitu tersenyum. Karena ada sebuah hadist mengatakan ;

yang artinya ; Senyum itu ibadah
apakah judul yang tepat untuk gambar di bawah ini ?
judul yang tepat adalah “ kejahilan sang kucing manis “
yang akan terjadi adalah setelah kucing yang melompat akan mengenai kucing yan berdiam diri di atas pohon akan terjatuh dan mereka akan berguling – guling di antara rumput – rumput yang indah bagaikan romeo dan juliet yang sedang bermesraan seperti sedang membuat video klip. ( apa sihh?? )
kecelakaan Peswat
yang terjadi pada penumpang adalah yang berada dalam kapal tersebut panik, dan mungjin akan mengalami trauma baik trauma naik peawat atau trauma pada kecelakaannya.
Yang terjadi adalah pesawat tersebut terbakar , penumpangnya takut dan panik.
b. andaikan manusia bisa terbang , maka apa yang akan terjadi ?
jika manusia bisa terbang maka akan terjadi kemudahan untuk setiap orang untuk beraktifitas. Tidak memerlukan kendaraan dan dapat menghemat bahan bakar. Selain itu ada perasaan senang karena bisa melihat keindahan dari atas. Karena sesuatu yang terllihat dari atas maka akan terlihat lebih indah.
2.      Bagaimanakah cara belajar psikologi pendidikan yang menyenangkan ?
Caranya menurut saya adalah dengan mungkin sedikit – sedikit dimasukan games di sela – sela materi yang disampaikan. Dan juga bisa menghadirkan objek langsung seperti pada saat belajar pertumbuhan dan perkembangan.
Lanjtkan puisi ;
Meskipun itu seribu tahun lamanya
Aku akan tetap menunggu
Tanpamu apalah artinya aku
Aku hanya seorang yang tak tau apa – apa
Berbagai cara akan ku tempuh
Betapa berharganya dirimu untukku,
Engkaulah ilmu untukku
Karna kau begitu indah untukku
3.      Apakah guna manusia diberi emosi ?
a.       Guna manusia diberi emosi adalah untuk mengekspresikan diri
b.      Guna manusia diberi emosi adalah untuk mengeluarkan perasaan dalam diri seseorang
c.       Guna manusia diberi emosi adalah untuk mengeluarkan penyakit dalam diri seseorang
4.      Berikanlah pertanyaan tentang emosi?
a.       Bagaimanakah cara membaca emosi seseorang , kalau seandainya orang tersebut sifatnya suka menyembunyikan perasaan?
b.      Apa yang harus dilakukan jika ada orang yang bertengkar ? bagaimana cara meredam emosi seseorang yang sedang betengkar tersebut ?
c.       Bagaimana cara mengekspresikan emosi seseorang jika orang tersebut suka menutup diri?

Minggu, 17 Mei 2015

Konsep Diri

1. Konsep Diri
    A. Pengertian Konsep Diri 
        Konsep diri berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu concept yang berarti ide utama , sedangkan diri dalam bahasa Inggris yaitu self  yang berarti personal. Konsep diri ( self concept ) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia , sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk lainnya.
beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri sebagai berikut :

    a. Menurut Burns ( 1993 : vi )
Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang - orang lain berpendapat. 
    b. Menurut Hurluck ( 1990 : 58 )
Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis , sosiolgis , emosional , aspirasi dan prestasi.
     c. Menurut William D Brooks
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.
     d. Menurut Santrock.
Konsep diri merupakan evaluasi yang domain - spesifik yang dilakukan seseorang terhadap dirinya. seringkali penggunaan istilah konsep diri dengan self esteem saling dipertukarkan.
  B. Jenis - Jenis dan Aspek - Aspek Konsep Diri
Menurut Calhoun dan Acocella ( 1990 ) , dalam perkembangan konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
a. Konsep Diri Positif
   Konsep diri positif lebih kepada penerimaan diri bukan sebagai suatu kebanggaan yang besar tentang diri.
b. Konsep Diri Negatif
Calhoun dan Acocella ( 1990 ) membagi konsep diri negatif mejadi dua tipe, yaitu :
1) Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar - benar tidak teratur , tidak memilikin perasaan kestabilan dan keutuhan diri. individu tersebut benar - benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelamahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya.
2) Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat keras.

      Sedangkan untuk aspek - aspeknya, konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seseorang idividu. Gambaran mental yang dimiliki oleh individu memiliki tiga aspek yaitu pengetahuan yang memiliki individu mengenai dirinya sendiri, pengharapan yang dimiliki individu untuk dirinya sendiri serta penilaian mengenai diri sendiri ( Calhoun dan Acocella, 1990 ), yaitu :
a. Pengetahuan
Pengetahuan bisa diperoleh dengan membandingkan diri individu dengapembann kelompok pembandingnya.
b. Harapan
dimensi kedua dari konsep diri adalah harapan. Selain individu mempunyai satu set pandangan tentang siapa dirinya, individu juga memiliki satu set pandangan tentang siapa dirinya.
c. Penilaian
Dimensi terakhir dari konsep diri adalah penilaian terhadap diri sendiri.


C. Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri yang dimiliki manusia tidak terbentuk secara instan melainkan dengan proses belajar sepanjang hidup manusia. Konsep diri berasal dan berkembang sejalan pertumbuhannya, terutama akibat dari hubungan individu dengan invidu lainnya ( Centi, 1993 ). Ketika individu lahir, individu tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak memiliki harapan – harapan yang ingin dicapainya serta tidak memiliki penilaian terhadap dirinya sendiri ( Calhoun dan Acocella , 1990 ). Menurut Willey ( Calhoun dan Acocella ( 1990 ) ), dalam perkembangan konsep diri, yang digunakan sebagai sumber pokok informasi adalah interaksi individu dengan orang lain. Baldwin dan Holmes ( Calhoun dan Acocella, 1990 ) juga mengatakan bahwa konsep diri adalah hasil belajar individu melalui hubungannya dengan orang lain.
Yang dimaksud dengan “ orang lain “ menurut Calhoun dan Acocella ( 1990 ) :
a.       Orang tua
Orang tua adalah kontak social yang palilng awal yang di alami oleh seseorang dan yang paling kuat.
b.      Kawan sebaya
Kawan sebaya menempati posisi kedua setelah orang tua dalam mempengaruhi konsep diri.
c.       Masyaraakat
Masyarakat sangat mementingkan fakta – fakta yang ada pada seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras dan lain – lain sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki oleh seorang individu
d.      Reaksi dari orang lain
Cooley ( dalam Hardy dan Heyes , 1998 ) membuktikan bahwa dengan mengamati pencerminan perilaku diri sendiri terhadap respons yang diberikan oleh orang lain maka individu ( significant other ) sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri.
e.       Perbandingan dengan orang lain
Konsep diri yang dimiliki individu sangat tergantung kepada bagaimana cara individu membandingkan dirinya dengan orang lain.
f.       Peranan individu
Setiap individu memainkan peranan yang berbeda – beda dan setiap perana tersebut individu diharapkan akan melakukan perbuatan dengan cara – cara tertenntu pula.
g.       Identifikasi terhadap orang lain
Kalau seorang anak mengagumi seorang dewasa, maka anak seringkali mencoba menjadi pengikut orang dewasa tersebut dengan cara meniru beberapa nilai, keyakinan, dan perbuatan.
D. Fungsi Konsep Diri dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya. Artinya , perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri. Menurt Felker ( 1974 ), terdapat tiga peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku seseorang, yaitu :
1. Self concept as maintainer of inner consistency ( konsep diri memainkan peranan dalam mempertahankan keselarasan batin seseorang )
Individu senantiasa berusaha untuk mempertahankan keselarasan batinnya. Bila individu mendapatkan ide , perasaan, persepsi , atau pikiran yang tidak seimbang atau saling bertentangan.
2. self concept as an interpretation of experience ( konsep diri menentukan bagaimana individu memberikan penafsiran atas pengalamannya ).
Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinnya sangat mempengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan pengalamannya.
3. self concept as set of expectations ( konsep diri berperan sebagai penentu pengharapan individu )
Pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri. Mc Candless sebagaimana dikutip Felker ( 1974 ) menyebutkan bahwa konsep diri merupakan seperanngkat harapan – harapan dan evaluasi terhadap perilaku yang merujuk pada harapan – harapan tersebut.
E. Konsep diri yang sehat
Menurut Laurel dan Klatell ( 1991 ), konsep diri mempengaruhi kesehatan mental, dan bahkan perkembangan kepribadian remaja. Untuk membina konsep diri yang sehat ( positif ). Remaja perlu memiliki penilaian diri sendiri ( self esteem ). Menurut Candles ( 1972 ) . remaja yang memiliki penilaian diri sendiri tepat menampakan kehidupan bahagia, karena dapat menerima keadaan dirinya sendiri sebagaimana adanya ( sebagaimana pandangan positif tentang dirinya ). Maka menurut Candles, konsep diri remaja yang sehat ada tiga , yaitu ;
1.      Tepat dan sama
Konsep diri remaja itu tepat dan sama dengan kenyataan yang ada pada diri remaja itu snediri.
2.      Fleksibel
Konsep diri yang sehat ditandai oleh kefleksibelan atau keluwesan remaja dalam menjalankan perannya di masyarakat.
3.      Kontrol diri
Remaja dengan konsep diri yang sehat, mampu mengontrol dirinya sendiri sesuai dengan standar bertingkah laku yang telah menjadi miliknya sendiri, bukan diatur dengan keharusan – keharusan orang lain.
F. Konsep Diri dan Prestasi Sekolah
Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat. Nylor ( 1972 ) misalnya, mengemukakan bahwa banyak penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri positif. Memperlihatkan prestasi belajar baik di sekolah. Atau siswa yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki nilai pendirian yang tinggi. Serta menunjukan hubungan antarpribadi yang positif pula. Morison dan Thomson ( 1973 ) dan Lecky ( dalam Nylor 1972 ) berpendapat mengenai hubungan konsep diri dengan prsetasi di sekolah , yaitu sebagai berikut ;
1.      Siswa yang memiliki konsep diri yang positif menampilkan prestasi yang baik di sekolah, menunjukan hubungan pribadi ( baik dengan guru ataupun teman ) yang positif.
2.      Pentingnya diciptakan situasi di sekolah yang mengembangkan konsep diri positif siswa, yaitu kemungkinan mereka mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari guru dan teman mereka.
G. Upaya orang tua dan guru dalam membentuk konsep diri dan implikasinya bagi pendidikan
Konsep diri merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, untuk mencapai prosese belajar mengajar yang baik maka dibutuhkan upaya guru dalam membentuk konsep diri siswa. Beberapa strategi yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan dan meningkatkan konsep diri peserta didik antara lain ;
1.      Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru
2.      Membuat siswa merasa bertanggung jawab
3.      Membuat siswa merasa mampu
4.      Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis
5.      Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis
6.      Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis
Peran orang tua sangat penting dalam mengembangkan konsep diri peserta didik. Upaya orang tua dalam meningkatkan konsep diri peserta didik adalah sebagai berikut ;
1.      Menonjolkan aspek – aspek positif dari remaja dan meredam kelemahan mereka
2.      Memberikan kesempatan bagi anak dalam bentuk ide maupun hasil karya dan keterampilan
3.      Memberikan penghargaan.