ilustrasi berita hoax |
Berita
Hoax akhir akhir ini semakin merambah dikalangan masyarakat. Mulai dari hoax
agama, hoax politik, hoax kesehatan dan berita hoax lainnya. Ulah oknum yang
tidak bertanggung jawab membuat berita hoax berefek menimbulkan perpecahan
terhadapat masyarakat. Begitu pula jika berita hoax tentang kesehatan bisa ula
menimbulkan kesalahpaham dalam bidang kesehatan dan akan berpengaruh terhadap
kondisi tubuh itu sendiri.
Lalu
mengapa berita hoax ini marak dan sangat mudah tersebar? Menurut Guru besar
Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Deddy Mulyana, yang dikutip
pada laman kompas.com menyebut ada faktor utama yang menyebabkan informasi
palsu (hoax)
mudah tersebarnya di Indonesia. Faktor itu yakni karakter asli masyarakat
Indonesia yang dinilai tidak terbiasa berbeda pendapat atau berdemokrasi secara
sehat.
Minat
baca yang sangat minim di kalangan penduduk Indonesia, sedangkan jumlah
pengguna social media di Indonesia masih menempati urutan teratas di dunia.
Inilah yang menyebabkan netizen kurang bijak dalam menanggapi sebuah berita.Selain
itu, masyarakat indonesia tidak terbiasa dengan perbedaan pendapat. Sehingga
jika ada berita yang provokatif bukan malah meredam tapi memperparah keadaan
Dalam Islam kita mengenal istilah tabayyun, tabayyun adalah
mengecek kebenaran suatu berita. Ketika mendapat suatu berita usahakan mengecek
kebenaran berita, mulai dari judul berita, photo, website yang tertera. Jangan
mudah terpropokativ dalam menanggapi berita yang sifatnya negatif. Justru
kitalah agen yang harus meredam berita negatif yang sifatnya provokatif.
Sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi
berita hoax. Seharusnya pemerintah mulai memikirkan pidana bagi para penebar
hoax dengan berlandaskan UU ITE. Pidana untuk para penebar hoax mungkin bisa
menjadi salah satu ancaman agar hoax bisa terminimalisir.
Namun kita pula sebagai agent harus turut berperan membantu
pemerintah untuk menangkal hoax dengan melakukan cek and ricek sebelum
menyebarkan sebuah berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar